Para astronom menemukan, galaksi di semesta memiliki perilaku ‘terbangun’ atau ‘tertidur’. Galaksi ‘terbangun’ sangat aktif membentuk bintang, sementara galaksi ‘tertidur’ tak membentuk satu pun bintang baru. Astronom mengetahui galaksi di semesta terdekat masuk dalam salah satu kondisi ini. Namun survei baru semesta jauh menunjukkan, galaksi muda di kejauhan 12 miliar juta tahun cahaya juga berada di kondisi
terbangun atau tertidur. Artinya, galaksi memiliki perilaku semacam ini selama lebih dari 85% dari sejarah semesta.
terbangun atau tertidur. Artinya, galaksi memiliki perilaku semacam ini selama lebih dari 85% dari sejarah semesta.
"Faktanya, melihat galaksi muda di semesta jauh telah mati merupakan hal menakjubkan," ujar pemimpin studi Kate Whitaker seperti dikutip keterangan Yale University.
Tak banyak galaksi berada dalam kondisi di antara kondisi ini, lanjut astronom Yale Pieter van Dokkum yang juga tergabung dalam studi ini.
"Penemuan ini menunjukkan betapa cepatnya galaksi masuk ke salah satu kondisi, dari aktif membuat bintang menjadi mati," katanya.
"Selanjutnya, kami berharap bisa menentukan apakah galaksi bisa masuk antar kondisi sesukanya. Kami sangat penasaran mengetahui seberapa lama galaksi tertidur,” tutupnya.